22 March 2011

TEMPAT NONGKRONG MIO CLUB DEPOK "MCD"

PERTUMBUHAN sepeda motor transmisi CVT atau otomatis terus membesar. Salah satunya adalah Yamaha Mio. Meski awalnya diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan wanita, ternyata pengguna Mio lebih banyak dari kaum Adam.

Hal ini juga tampak di salah satu komunitas pengendara Yamaha Mio, yakni Mio Club Depok atau McD. Sebagai klub yang berdomisili di selatan Jakarta, McD malah menjadi klub yang resmi bekerja sama dengan pabrikan Yamaha.

"Kebanyakan malah anggota kita cowok, kalau ceweknya cuma 15 persen lah," ujar Ketua McD Listiani Agustina beberapa hari lalu. McD yang berdiri sejak 2005 ini memang komunitas khusus sepeda motor Yamaha Mio yang pengendaranya tinggal di Kota Depok. Awalnya, McD adalah bagian dari Jakarta Mio Club.

Ketua McD perempuan pertama ini mengatakan, McD didirikan oleh 12 orang yang awalnya anggota JMC yang ingin membuat chapter Depok. Namun ternyata pemilik Mio di sekitaran Depok cukup besar dan akhirnya membuat klub sendiri. Hingga kini, jumlah anggota McD terus bertambah dan totalnya sekitar 120 anggota.

Uniknya, banyak juga anggota yang bukan tinggal di kawasan Depok, seperti misalnya di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Citayam, Cibinong, bahkan Kemayoran, Jakarta Pusat. "Mungkin ada yang merasa lebih nyaman di McD, jadi mereka gabung ke kita, tapi kita sama JMC juga sudah seperti saudara," ujar wanita yang akrab disapa Itha ini.

McD tidak main-main urusan keselamatan pengendara, mulai dari kelengkapan keselamatan seperti helm, jaket, dan sepatu, hingga kelengkapan Mio seperti spion, lampu-lampu dan pelat nomor. "Kalau nongkrong pakai sendal jepit, kita kenai denda," tegas karyawati perusahan energi ini.

Mereka juga tidak sembarangan merekrut anggota, bukan hanya harus punya Yamaha Mio, calon anggota juga harus punya keinginan kuat untuk berorganisasi. Para anggota McD harus benar-benar menjaga identitas dan nama baik klub. Anggota yang hanya ingin dapat stiker dan jaket dan kemudian menghilang tidak akan bisa bergabung.

Diakui Itha, banyak anggota klub termasuk dirinya yang hobi balap liar trek lurus. Namun saat beraksi, mereka tidak membawa nama klub, bahkan jaket klub pun disimpan di bagasi.

Anggota yang keluar juga harus mengembalikan jaket McD. Klub yang nongkrong di Jalan Margonda Raya di depan Fotokopi Buring setiap malam Minggu ini juga kerap turing ke seputaran Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan terakhir ke Lampung. Konsentrasi di bidang hobi dan kegiatan sosial, McD juga selalu melakukan bakti sosial setiap kali turing. Baik itu ke panti asuhan, maupun ke tempat- tempat yang membutuhkan bantuan.

Para anggota McD berasal dari berbagai kalangan dan profesi, seperti karyawan swasta, pelajar, mahasiswa, bahkan anggota yang paling tua yakni kakek berusia 80 tahun. Para anggota juga sering mengikuti motor Mionya dalam kontes modifikasi. Juga sempat ada divisi kontes di McD, namun sekarang ditiadakan.

Bagi Itha, McD adalah wadahnya bersosialisasi dan berekspresi. Keluarganya mendukung penuh kesibukannya di McD karena banyak kegiatan positif.

Itha yang terpilih sebagai ketua McD yang ketiga, bahkan mendapat berbagai pengalaman seru di McD mulai dari mejadi ikon safety riding Yamaha, hingga menyambut langsung pebalap Moto Gp, Jorge Lorenzo, saat berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu.

sumber : google.com

No comments: