Pertarungan antara dua ratu khayangan, mengakibatkan mahkota para dewa sebagai lambang kesaktian dan kekuasaan di kerajaan langit pecah oleh sambaran petir. Pecahannya kemudian menitis pada tiga mahluk bumi dengan karakter yang berbeda.
Satu menitis pada seekor binatang buas, satu lagi kemudian menitis pada Bramanta yang terkenal bengis dan kejam, lalu yang terakhir menitis pada bayi yang baru saja dilahirkan.
Korban pun lalu berjatuhan. Sang binatang buas yang sosoknya berubah menjadi raksasa, tak segan-segan memangsa dan membunuh siapa atau apa saja yang ditemuinya. Demikian pula halnya dengan Bramanta yang juga melakukan kekejaman dimana-mana.
Tetapi berbeda halnya dengan sang bayi yang setelah tumbuh dewasa dan diberi nama Gentala, justru kerap membantu bahkan menolong warga yang terancam bahaya, bahkan Gentala juga mampu menyembuhkan berbagai penyakit.
Namun bukan terima kasih atau pujian yang diterima, melainkan penghinaan karena Gentala bersosok raksasa serta berpenampilan primitif.
Suatu ketika, Gentala bersahabat dengan dua orang kakak beradik bernama Dara Puspita dan Rangkuti. Bahkan gentala kemudian jatuh cinta pada Dara Puspita. Akan tetapi Gentala sadar diri akan keadaan dirinya.
Melalui persahabatan itulah, Gentala kemudian berhadapan dengan Bramanta yang justru telah membunuh ayah kandungnya saat ia masih berada dalam kandungan sang ibu. Bahkan demi cintanya pada Dara Puspita, Gentala rela mengorbankan nyawa lalu menenggelamkan diri ke perut bumi.
Keajaiban pun kemudian terjadi. Dari bekas Gentala tenggelam, dari permukaan tanah muncul dan tumbuh berupa pohon perdu yang kemudian diberi nama, Mahkota Dewa.
No comments:
Post a Comment