23 March 2011

Jangan Ngaku Hobby “Jalan”, Kalau gak Tahu Bahasa Isyarat Touring

Mengayunkan tangan kiri hingga pundak atau mengangkat tangan kiri sambil menunjukkan jari telunjuk kiri, apa artinya? Yup, itulah ragam gaya bahasa touring. Salah-salah arti karena kurang faham. Formasi touring bisa berantakan dan berbahaya bagi peserta touring maupun pengendara lain. Hayo…pilih selamat atau pilih “selamatan”?

Bahasa isyarat touring (hand signals group riding) yang sering dipergunakan klub atau komunitas bermotor di Indonesia, secara umum polanya hampir sama. Ya iyalah, wong sumbernya sama dari komunitas bikers Amerika sono.

Seseorang yang menyampaikan bahasa isyarat touring, di sebut Vooridjer (VJ). Posisi VJ berada di posisi paling depan, karena tugasnya memang memberikan simulasi serta arti dari pada bahasa isyarat touring tersebut.

Materi berikut adalah kelanjutan dari materi sebelumnya (Memaksimalkan Peran Road Captain, Vooridjer dan Sweeper Saat Touring). Kali ini saya berbagi panduan bahasa isyarat touring. Ketentuan ini tidak baku, hanya sekedar contoh berdasarkan pengalaman saja. Monggo mas…

1. START MESIN

Petugas VJ memberikan isyarat ‘hidupkan mesin’ dengan tangan kanan keatas sambil memainkan jari telunjuk tangan kanan.

Posisi masih berhenti dan kode start harus didahului oleh klakson dari petugas SW yang ada paling belakang. Usai klakson SW tadi, VJ memberikan acungan jempol tangan kanan/kiri agar dilihat oleh semua peserta, artinya ‘ready to go.’

2. BELOK KIRI

Petugas VJ memberikan isyarat ‘belok kiri’ dengan cara mengayunkan tangan kiri sampai batas pundak sebelum ia belok ke kiri.

3. BELOK KANAN

Petugas VJ memberikan isyarat belok kanan dengan cara mengangkat tangan kiri sampai keatas helm, dengan telapa tangan kiri tebuka mengarak kekanana. Gerakan dilulangi beberapa kali menunjuk kekanan.

4. BAHAYA DI SISI KIRI

Petugas VJ memberikan isyarat ada ‘bahaya di sisi kiri’ dengan mengangkat tangan kiri, serta menurunkan tangan kirinya ke bawah sambil membuka jari telunjuknya. Menunjuk sesuatu kebawah kiri seperti ada lubang atau jalan rusak. Cara ini jauh lebih baik dari pada dengan mengangkat kaki.

5. BAHAYA DI SISI KANAN

Kalau pengendara bisa melepas gas dengan situasi aman, maka isyarat memberikan ‘bahaya di sebelah kanan’ bisa saja dilakukan dengan mengangkat tangan kanan dan menunjuk ke arah kanan.

6. BAHAYA DI SISI KANAN

Petugas VJ jika terpaksa memberikan isyarat ‘bahaya disisi kanan’ dengan cara mengangkat kaki kanan secukupnya. Isyarat ini bukan aksi mau menendang, tetapi hanya sekedar memberitahukan adanya bahaya dikanan karena tangan kanan pengendara harus tetap pegang handle gas

7. BAHAYA DI SISI KIRI

Sama dengan kondisi diatas, Petugas VJ bisa juga memberikan isyarat ada ‘bahaya disisi kiri’ sambil mengangkat kaki kiri secukupnya. Sekali lagi isyarat-isyarat menggunakan kaki bukan bermaksud menendang, tetapi hanya memberitahukan ada bahaya di kiri sementara tangan kiri pengendara harus pegang handle kiri.

8. TAMBAH KECEPATAN

Petugas VJ memberikan isyarat ‘tambah kecepatan’ dengan cara mengangkat tangan kiri sambil menunjukkan jari telunjuk kirinya. Isyarat ini bisa juga di lakukan dengan membuka telapak tangan kiri kemudian digerakkan kedepan berulang-ulang. Gerakan tangan yang lain, yaitu tangan kiri diangkat ke atas kemudian didorong kedepan. Pesannya mengatakan ‘ayo maju lagi, yuk kita lebih cepat lagi’. Isyarat ini harus melihat kondisi jalan, apakah aman serta memungkinkan kecepatan bisa ditambah.

9. KURANGI KECEPATAN

Petugas VJ memberikan isyarat ‘kurangi kecepatan’ dengan cara melepas lengan tangan kiri dari handle kirinya dengan secukupnya kemudian telapak tangan terbuka dimainkan atau diayunkan dengan perlahan. Bisa juga lengan tangan kiri secara besar diayun-ayunkan agar terlihat oleh semua peserta. Biasanya isyarat ini dilakukan ketika melewati tikungan-tikungan di pegunungan atau di jalan lurus dimana VJ minta kecepatan dikurangi secara perlahan, atau juga VJ minta extra perhatian grup untuk selalu “hati-hati”.

10. RAPATKAN BARISAN

Petugas VJ memberikan isyarat ‘rapatkan barisan’ dengan mengangat tangkat kirinya keatas, mengepalkan telapak tangan kiri kemudian diayunkan beberapa kali. Isyarat ini bisa juga ketika kecepatan mendadak diminta VJ agar segera pelan dan kemudian akan berhenti karena “red traffic light” atau bahaya lainnya.

11. BUAT SATU BARIS

Petugas VJ memberikan isyarat ‘buat barisan jadi satu’ dengan cara mengangkat tangan kirinya tinggi dan menempatkan telapak tangan kirinya diatas helm terbuka menghadap ke kanan, kemudian telapak tangan tadi diayungkan seperlunya. Isyarat satu baris ini juga bisa dengan mengangkat tangan kiri kemudian memberikan telunjuk satu kiri.

12. BUAT DUA BARIS

Petugas VJ memberikan isyarat ‘buat dua baris’ dengan cara mengangkat tangan kirinya sembari memberikan dua jari sebagai tanda angka 2. Isyarat ini meminta formasi barisan grup menjadi dua dengan syarat kecepatan rendah, kondisi jalan sepi dan formasi memang layak untuk berbaris dua. Jika kondisi dua baris sudah tidak mungkin lagi, maka secepatnya VJ memberikan isyarat satu baris (no. 11).

13. STOP/BERHENTI

Petugas VJ memberikan isyarat “berhenti/stop” dengan cara melepaskan tangan kirinya dari handle kopling kemudian telapak kirinya dibuka ke belakang sambil dimainkan atau digoyang-goyang menandakan harap segera berhenti. Isyarat ini jarang dipergunakan karena isyarat no. 10 rapatkan barisan dipakai sekaligus untuk berhenti.

Semua mekanisme touring dan bahasa isyarat diatas. Sekali lagi bukan sesuatu yang baku. Mekanismenya tetap disesuaikan dengan kebutuhan, juga perkembangan dari setiap grup, komunitas maupun klub motor yang bersangkutan.

Satu hal lagi brader. Usahakan ketika akan touring, grup membawa RAKOM (Radio Komunikasi).

Ok selamat mencoba. Tetap safety riding dan semoga selamat sampai di rumah kembali.

No comments: